Selamat Datang di MediaPendampingNews.Com ➤ Cepat - Akurat - Terpercaya ➤ Semua Wartawan MediaPendampingNews.Com dilengkapi dengan ID Card Wartawan.



Renungan Minggu : Penyembah Dalam Roh dan Kebenaran Nats: Yohanes 4:23-24

Editor: MediaPendampingNews.com author photo

MPnews.Medan  -  Sejak awal penciptaan saya mendapati dalam Kejadian 1:26, dikatakan  “Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita” . disini saya menemukan bahwa Allah menciptakan Manusia bukan untuk menjadi penyembah Allah, tetapi manusia  itu memang di ciptakan menjadi gambar dan rupa Allah, yang artinya gaya hidup dan aktifitas manusia itu adalah penyembahan, yang mempermuliakan Allah. Sebelum manusia jatuh dalam dosa(Kejadian 3:1-24), persembahan tidak diberlakukan pada jaman itu, karena hidup manusia sudah mempermuliakan Allah(Penyembah). Jadi penyembahan yang bagaimana yang Tuhan maksudkan menyembah dalam roh dan kebenaran?


1. Kasih sama dengan penyembahan dalam roh dan kebenaran. 1 Yohanes 4:7-8. Kejadian 3:1-7.

Ini yang saya temukan dalam Kejadian 3:1-7, kenapa manusia tidak lagi menjadi penyembah dalam roh dan kebenaran yang sebenarnya, yaitu manusia kehilangan kehilangan “kasih”. Allah menciptakan manusia itu sepaket dengan kasih Allah atas manusia, karena dasar Tuhan menciptakan kita adalah KasihNya(Yohanes 13:4). Adam dan Hawa, jatuh didalam dosa karena mereka mulai kehilangan saling mengasihi antara suami dan istir, dan itu terlihat dalam Kejadian 3:1-7. Dan saya menemukan kesalah terjadi bukan hanya terletak pada diri Hawa, tetapi Adam juga, yaitu dia membiarkan istrinya berkomunikasi pada iblis, dan mengikuti istrinya. Saya menemukan sebenarnya Adam sadar, mendengar, dan menyaksikan ketika ia melihat Hawa berbicara dengan ular(iblis), namun karena dia kehilangan kasih dalam keluarganya, dan sudah semakin terbiasa, sehingga  dia tidak memiliki lagi kepeduliannya atas istrinya, keluarganya, dan masa depannya, sehingga mereka jatuh didalam dosa. Dalam Matius 5:23-24, kita harus mengampuni(kasih). dahulu baru kita memberikan persembahan. Saya mendapati, rupanya, kasih juga akan mencegah segala dosa, jika kita benar-benar hidup didalam kasih Allah. Karena ketika kita hidup didalam kasih, secara otomatis, kita tidak akan cendrung melakukan kejahatan, iri hati, tamak, dan sebagainya.  Oleh sebab itu pastikan kita memiliki kasih yang benar. 


2. Sepenuh Hati.  Kejadian 3:6, 4:5-8.

Sejak awal Tuhan menciptakan kita begitu sempurna, bahkan sangat begitu berharga DimataNya(Efesus 2:10, Matius 10:30-31). Namun dalam Kejadian 3:2-6, saya menemukan bahwa Adam dan Hawa sadar diri mereka sempurna, dan karena kesadaran mereka itu menimbulkan kesombongan yang membuat mereka ingin lebih lagi daripada sebelumnya, dan bahkan tidak lagi menghargai apa yang mereka terima, dan itu terlihat dari respon mereka dalam Kejadian 3:6. Respon ini juga terlihat daripada gaya hidup Kain, dimana hatinya panas dan tidak menerima keadaan yang dia alami(sombong), padahal Tuhan sebenarnya tidak mempermaslahkan persembahannya, sekalipun tidak diterimaNya(Kejadian 4:6-7). Ada banyak orang percaya jaman sekarang dalam penyembahan tidak lagi memiliki penyembahan yang benar, dikarenakan tujuan daripada penyembahannya tidak lagi sepenuh hati kita(kesombongan). Jadi sadari dan hargai bahwa penyembahan bukanlah karena agar kita menerima sesuatu, tetapi karena kita adalah penyembah itu sendiri, yang gaya hidupnya menjadi penyembah. Jadi penyembahan bukan karena kita agar diberkatilebih lagi, karena kita memang sudah diberkati. Jadi kita menyembah bukan karena siapa status kita, jabatan kita, dan bukan karena kita pelayan gereja, tetapi karena itu memang sudah  menjadi gaya hidup kita. 


3. Waktu adalah penyembahan. Kejadian 1:1-31.

Tuhan menciptakan seluruh dunia ini disertai dengan waktu, dan waktu-waktu yang Tuhan berikan adalah waktu yang terbaik, tidak ada waktu yang Tuhan berikan yang tidak baik. Artinya seluruh dunia ini, dan bahkan manusiapun, itu diciptakan dengan waktu yang terbaik. Namun waktu yang terbaik yang Tuhan berikan atas manusia itu dirusak oleh manusia itu sendiri(Kejadian 3:1-31). Adam dan Hawa menyia-nyiakan waktunya dengan memberikan peluang atas ular(iblis) dalam kehidupannya, sehingga mereka jatuh dalam dosa. Artinya saya menemukan disini, rupanya waktu adalah kesempatan kita untuk kita terus menjadi penyembahNya, atau kita menyia-nyiakan waktu kita. Artinya, seluruh waktu(keadaan, kondisi, dan situasi) kita dalam kehidupan kita adalah untuk menyembah Dia, karena Dialah yang memberikan kita waktu(keadaan, situasi, dan kondisi).  Jadi jangan sia-siakan waktu yang Tuhan telah berikan atas kita, dan pastikan waktu kita untuk kemuliaanNya.


Kesimpulan: Jadi jelas bahwa kita harus menjadi penyembah-penyembah dalam roh dan kebenaran, dengan memastikan kita memiliki dasar kasih akan Allah dan kasih antar sesama dengan sepenuh hati, karena kita tahu bahwa semua waktu yang Tuhan berikan adalah yang terbaik atas kita. Oleh sebab itu, jangan pernah kita menyia-nyiakan waktu kita, karena itu adalah kesempatan kita untuk memilih apakah kita melakukan kehendaknya atau tidak. Amin 


Ev. Ariston Napitupulu S.Th

Share:
Komentar

Berita Terkini