Selamat Datang di MediaPendampingNews.Com ➤ Cepat - Akurat - Terpercaya ➤ Semua Wartawan MediaPendampingNews.Com dilengkapi dengan ID Card Wartawan.



Renungan Minggu : Konsisten di Dalam Tuhan. Nats : Bilangan 23:19

Editor: MediaPendampingNews.com author photo

 


MPnews.Medan -  Kekonsistenan adalah salah satu karakter yang dimiliki Allah, dimana Allah selalu konsisten dalam setiap janji-janjiNya pada orang percaya. Dia tidak pernah berubah, dahulu sekarang dan selamanya. Ada banyak orang percaya pada akhir zaman ini sudah kehilangan ke konsistenan dalam panggilan maupun didalam kehidupan untuk menggenapi rencana Allah. Jika baca dalam kamus bahasa Indonesia dapat di artikan konsisten adalah sama dengan "taat, tidak berubah-ubah, dan selaras". Seharusnya hidup orang percaya harus konsisten agar penggenapa rencana Allah terjadi pada kita. 

Jadi kenapa orang percaya tidak dapat memegang prinsip yang kuat didalam Tuhan dengan konsisten? 

1. Karena keinginan diri sendiri dan bukan keinginan Tuhan (Matius 26:39).

Sebagai orang percaya, kita harus benar-benar memahami kehendak Allah dan apa visi Allah dalam hidup kita. Jika baca ayat ini, kita dapat melihat dimana situasi dan keadaan Yesus benar-benar dalam persimpangan, dimana Yesus bisa saja memilih kehendakNya agar tidak melewati masa sukar. Tetapi apa keputusan yang di ambil Yesus? Dia memilih mengikuti kehendak Bapa bukan kehendak secara manusiawi. Jadi sebagai orang percaya, sudah seharusnya kita mengerti dan mengetahui apa kehendak Allah dalam kehidupan kita, baik atau tidak baik keadaan dan situasi, pastikan kita tetap melakukan kehendak Bapa, yang artinya kita harus siap menghadapi masalah apapun dalam kehidupan kita dengan kepercayaan bahwa Allah menyertai kita, dan di sertai ucapan syukur. Ketika kita mampu melakukan kehendak Allah dengan akurat, maka janjiNya dalam kehidupan orang percaya akan tergenapi.


2. Karena mudah Kecewa (Matius 27:46).

 Kekecewaan adalah salah satu alat yang dipakai iblis untuk menjatuhkan orang percaya, kekecewaan adalah jalan iblis untuk membawa orang-orang percaya untuk gagal dalam menjalani kehidupan dalam penggenapan rencana Allah dalam hidup orang percaya. Kita dapat melihat dalam ayat diatas, dimana situasi Yesus disalib, seolah-olah tidak ada bantuan daripada Allah. Yesus mengalami puncak masalah dimana sepertinya keadaan dan situasinya seperti ditinggalkan oleh Allah. Namun jika kita lihat di ayat selanjutnya didalam Yohanes 19:30, dimana Yesus mengatakan perkataan "sudah selesai" yang artinya, Yesus tahu bahwa Allah tidak meninggalkanNya, hanya saja Dia harus menyelesaikan panggilanNya. Sudah berapa lama kita kecewa terhadap manusia? Bahkan mungkin kita kecewa sama Tuhan, karena seolah-olah Tuhan tidak menolong kita ketika keadaan dan situasi berat kita jalani. Ketahuilah bahwa Allah tidak diam (Yes 59:1), karena Allah ingin kita menyelesaikan panggilan kita dengan terus bertumbuh didalam kerohanian kita. Jadi jangan menjadi orang yang mudah kecewa, karena kekecewaan menghambat pertumbuhan, pengenalan dan panggilan Allah terhambat dalam hidup kita. 


3. Ucapan dan perbuatan berbeda atau tidak selaras, berubah-ubah(Kolose 3:17).

Ayat ini dengan jelas mengatakan bahwa perkataan kita, haruslah sesuai dengan perbuatan kita. Ada banyak orang percaya tidak konsisten didalam panggilannya karena ucapan dan perbuatan berbeda didalam hidupnya. Sering kita mungkin berjanji kepada orang tetapi kita berbohong dan sebagainya, sehingga orang-orang tidak percaya sama kita, padahal kita rajin ke gereja, ikut persekutuan dan lain-lain. Mungkin kita juga sering berbeda didepan dan di belakang orang lain, dengan menceritakan kebaikan orang tersebut ketika didepannya, tetapi memburukan di belakangnya. Ucapan dan perbuatan berbeda adalah ciri-ciri orang yang tidak konsisten. Jadi sebagai prang percaya, pastikan apa yang kita ucapkan sesuai dengan perbuatan kita, agar kita tetap konsisten didalam Tuhan.


Kesimpulan: Jadi pastikan hidup kita konsisten didalam Tuhan, agar pertumbuhan kerohanian kita tetap ada dan panggilan kita tergenapi didalam hidup kita. Sebagai orang percaya yang bertumbuh kita pasti mengutamakan kehendak Allah daripada kehendak pribadi, sehingga kita tidak mudah kecewa sekalipun dalam keadaan atau situasi yang berat dan sulit. Ketika kita mampu tetap konsisten, maka apa yang kita ucapkan pasti sesuai dengan perbuatan kita. Amin

Ev. Ariston Napitupulu

Share:
Komentar

Berita Terkini