MPnews.MEDAN -- DPRD Medan Paul Mei Anton Simanjuntak SH Aspirasi Program Proyek Sanitasi dan Air Minum Kementerian PUPR, di Kota Medan
"Kita sangat mengapresiasi Proyek Sanitasi dan Air Minum Kementerian PUPR, di Kota Medan yang sedang berlsngsung," tuturnya paska agenda sosperda. Kamis, (23/2/2023)
Politisi PDI Perjuangan itu menyebutkan, Proyek Sanitasi pihaknya sangat mengapresiasi layanan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Indonesia karena IPLT merupakan instalasi pengolahan air limbah yang dirancang hanya menerima dan mengolah lumpur tinja yang akan diangkut melalui mobil truk tinja
"Dengan adanya IPLT on site ini, limbah yang dibawa truk tinja akan diolah di IPLT. Hasil pengolahannya berupa lumpur yang dikeringkan untuk dimanfaatkan sebagai pupuk. Disamping itu air hasil pengolahannya juga aman dibuang ke saluran air, Pembangunan IPLT Kota Medan," tutur Paul.
Menurutnya bahwa
“Selama ini, warga yang memiliki lahan sempit membuat warga resah harus mengeluarkan kocek atau biaya mendatangkan mobil pengangkut sanitasi tinja apalagi bila di jalan gang yang sempit, mobil tak bisa masuk” sebut Bendahara F-PDI Perjuangan DPRD Medan itu.
Program wali kota ini merupakan terobosan baru yang memikirkan keluhan warga di kota-kota besar.
“Pemikiran dan program ini merupakan langkah yang baik dan bagus. Hasilnya nanti, Kota Medan bebas dari . Dengan demikian Kota Medan akan semakin baik akses terhadap sanitasi layak jika penggunaan fasilitas tempat BAB milik sendiri atau bersama, jenis kloset yang digunakan jenis 'jamban' dan tempat pembuangan akhir tinjanya menggunakan tangki septik atau sarana pembuangan air limbah (SPAL)," tuturnya.
Program sanitasi dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan
masyarakat," tutur Paul
Pemerintah Kota Medan juga diminta untuk
“Urusan sanitasi dan air minum menjadi hal yang penting dalam mendukung Gerakan Masyarakat (Germas) Hidup Sehat,” jelas Paul.
IPLT Kota Medan dibangun dengan kapasitas pengolahan 100 m3/hari yang ditargetkan dapat melayani 50.000 rumah. Untuk dapat melayani seluruh Kota Medan masih diperlukan pembangunan sebanyak 4 IPLT lagi. Sedangkan, SPAM IKK Kabupaten Serdang Bedagai memiliki kapasitas 50 liter/detik yang dapat melayani hingga 5.000 rumah, lumpur tinja dari septic tank harus dikuras/disedot secara periodik untuk menghindari tercemarnya air dan tanah oleh bakteri e coli.
“Lumpur tinja harus di olah di IPLT. Truk penyedot tinja juga tidak boleh sembarangan membuang lumpur tinja ke sungai karena akan mengakibatkan pencemaran,” katanya.
Sementara di tempat terpisah Ny H Neny Br Saragih warga Jln Pembangunan I Glugur Darat II menyampaikan
"Kami warga Kota Medan sangat berterimakasih kepada DPRD Medan Bapak Paul Simanjuntak dan Wali Kota Medan Bobby Nasution yang telah yang telah memberikan pelayanan Sambungan Rumah Air Minum Online dan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal di Kota Medan," tutur Neny Br Saragih didampingi Ny Nadapdap Br Hutagaol, Ny Napitupulu R Br Hutabarat dan para tukang yang sedang istirahat makan siang di teras Ibu Hutagaol.
( MP BJ )