MPnews.Medan - Pada dasarnya Tuhan menciptakan manusia untuk mereka bisa menikmati hidup atas apa yang Tuhan berikan kepada manusia. Ketika memberikan sesuatu kepada manusia, Tuhan tidak memberi atau memberkati kita dengan tanggung-tanggung(Bilangan 6:24-27, karena Dia Allah yang Sempurna. Artinya kita sebagai manusia ciptaanya harus menyadari dan bisa menikmati apa yang Tuhan berikan kepada kita, karena jika kita tidak dapat menikmati apa yang Tuhan telah berikan, itu berarti kita belum menyadari kasih karunia Tuhan atas kita begitu sempurna. Oleh sebab itu, kita akan belajar bagaimana seharusnya kita dapat menikmati anugerah Tuhan dalam kehidupan kita.
1. Hidup didalam Tuhan bukanlah pekerjaan, tetapi loyalitas(gaya hidup). Lukas 16:10-11
Dalam bahasa Indonesia Loyalitas adalah suatu sikap positif yang terkait dengan kesetiaan. Loyalitas adalah sebuah sikap yang menandai seseorang memiliki komitmen penuh terhadap sesuatu, bisa pasangan maupun pekerjaan. Tuhan Yesus dalam pelayananNya menegaskan bahwa orang percaya harus memahami kita untuk hidup didalam Tuhan dengan “setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Saya mendapati dalam ayat ini bahwa dalam mengikut Yesus Kristus Tuhan kita, adalah sesuatu anugerah yang kita terima dan dengan setia untuk melakukan segala hal didalam Tuhan, yang harus menjadi gaya hidup kita. Jadi ada perbedaan antara wajib sama menjadi gaya hidup. Artinya segala sesuatu yang kita lakukan dalam hidup kita didalam Tuhan, apapun bentuk namanya, baik bedoa, baca firman, pelayanan, pekerjaan dan sebagainya, seharusnya sudah menjadi gaya hidup kita untuk kemuliaan naman Tuhan. Sehingga ketika melakukannya dengan menjadikan gaya hidup, maka kita tidak akan hitung-hitungan apapun pekerjaannya, baik kecil, maupun besar. Ada banyak percaya masih belum menyadari hal ini, sehingga kita merasa bahwa kita lebih baik dari orang lain, lebih penting dari orang lain, sehingga kita memilih-milih segala sesuatu untuk kita lakukan, dan kita menjadi sulit menikmati anugerah Tuhan didalam kehidupan kita.
2. Menjadi kepercayaan Tuhan. Lukas 16:11-12
Ini yang sulit kita temukan jaman sekarang, yaitu menjadi kepercayaan. Dalam bahasa Indonesia “kepercayaan adalah anggapan atau keyakinan bahwa sesuatu yang dipercayai itu benar atau nyata”. Artinya kepercayaan adalah suatu gaya hidup yang terbuka, tidak ada kebohongan, kecurangan, atau tipu muslihat, karena kepercayaam adalah kebenaran. Banyak orang percaya juga jaman sekarang sulit untuk kita temukan untuk kita percayai, akibat dari perilaku yang tidak mencerminkan sebagai orang percaya yang seharusnya. Tidak sedikit kita menemukan, bahkan kita terkejut dengan banyaknya kasus kasus pada akhir-akhir ini didalam hidup orang percaya, terjadi kecurangan, percabulan, perselingkuhan, perceraian, korupsi, dan bahkan pembunuhan didalam keluarga sendiri. Ini disebabkan karena tidak terbangunnya kepercayaan antara satu dengan yang lain, sehingga menimbulkan iri hati, dengki, kecemburuan, kemarahan dan bahkan menghadirkan dosa. bayangkan jika kita menjadi orang percaya yang tidak dapat dipercayai oleh manusia, bagaimana mungkin Tuhan mau menjadikan kita kepercayaanNya?. Oleh sebab itu latih diri kita untuk kita layak dipercayakan manusia, apalagi Tuhan.
3. Jangan menjadi kuatir. Lukas 16:10-12
Saya mendapati keseluruhan ayat nats, Tuhan Yesus menunjukan bahwa seharusnya kita tidak perlu merasa kuatir akan hidup kita, cukup hanya berfokus akan apa yang dipercayakan kepada kita dan melakukannya dengan benar, maka hidup kita tidak akan pernah kekurangan, baik didalam pekerjaan, keluarga, dan bahkan pelayanan. Percaya atau tidak, perkembangan jaman sekarang sudah semakin mengerikan, dan bahkan mendekati akhir jaman. Tidak sedikit kita melihat banyak berita terjadi peperangan, percabulan anak dibawah umur, dan bahkan pembunuhan didalan keluarga, sehingga berita-berita tersebut bisa saja membuat hidup kita semakin kuatir, dan bahkan menakutkan. Kalau kita tidak didalam Tuhan, maka kita akan kuatir, dan bisa saja kita melakukan hal-hal yang menghadirkan dosa, yaitu korupsi, saling menjatuhkan, membunuh, dan bahakan bunuh diri. Oleh sebab itu pastikan kita terus menjaga kepercayaan yang Tuhan telah berikan dalam hidup kita, sehingga orang lain pun dapat mempercayai kita, karena apa yang kita lakukan adalah kebenaran dan untuk memuliakan nama Tuhan.
Kesimpulan: Jadi orang percaya adalah orang-orang yang mampu menikmati hidupnya dengan menjadikan gaya hidup yang benar, baik didalam pekerjaan maupun aktifitas-aktifitas lainnya. Orang percaya sudah seharusnya menjadi gambaran kepercayaan Allah, dan secara otomatis orang lain pun mempercayai kita, sehingga kehidupan kita tidak akan pernah merasakan kekuatiran karena Allah menyertai kita(Yesaya 41:10). Amin
Ev. Ariston Napitupulu S.Th