MPnews.Medan - Kebaikan seharusnya adalah salah satu yang sangat kita sukai untuk kita alami dan kita juga lakukan sebagai orang percaya. Namun tidak semua orang dapat memiliki atau melakukan kebaikan yang dimiliki oleh Yesus Kristus Tuhan kita, dimana kebaikanNya yang begitu sempurna. Ada beberapa hal yang harus kita ketahui, bahwa ke baikan kita baik pada diri sendiri dan antar sesama tidak lebih baik daripada kebaikan Tuhan kita Yesus Kristus yang begitu sempurna. Dalam ayat nats jelas kata “Akulah gembala yang baik” yang diartikan bahwa gembala yang baik adalah gembala yang mau mengorbankan dirinya dan bahkan jiwanya untuk domba-domba secara penuh. Jadi orang percaya yang hidupnya bertumbuh didalam iman yang benar, maka kita akan menyadari bahwa kebaikan-Nya begitu sempurna. Oleh sebab itu kita akan belajar dari ayat nats, bagaimana kebaikanNya yang begitu sempurna dalam kehidupan kita.
1. Kebaikan-Nya Dari Dahulu Sampai Selamanya. Kejadian 1:31, Wahyu 7:16-17.
Sebenarnya sejak dahulu kala, bahkan sebelum manusia diciptakanpun, Tuhan telah menyatakan kebaikan-Nya atas seluruh dunia, dan bahkan sampai selama-lamanya. Kejadian 1:31, sampai Wahyu 7:16-17, menunjuka bahwa kebaikan Tuhan itu konsisten. Artinya Tuhan tidak pernah berubah dalam menyatakan kebaikan-Nya terhadap manusia, sekalipun terkadang manusia tersebut “merugikan”. Raja Daud pun menyatakan dalam pengalamannya dihidupnya bahwa Tuhan itu adalah gembala yang sempurna(Mazmur 23:1-6). Artinya jika kita mengalami kebaikan-Nya yang konsisten, maka seharusnya kebaikan yang kita lakukan juga konsisten baik kepada diri kita sendiri, bahkan kepada orang lain. Ada banya orang percaya jaman sekarang, kita melakukan kebaikan hanya karena kita di untungkan, dan jika kita di rugikan maka kita justru menjadi sebaliknya kepada orang lain(jahat), dan bahkan kepada diri sendiri maupun keluarga. Oleh sebab itu pastikan kita tetap konsisten untuk menyebarkan kebaikan yang Tuhan telah berikan kepada kita, lewat hidup kita(dampak).
2. Kebaikan-nya Nyata. Mazmur 31:20.
Raja Daud menyatakan dalam pengalamannya, bahwa kebaikan Tuhan itu nyata dalam hidupnya. Raja Daud menyadari bahwa dalam setiap langkahnya, ada penyertaan Tuhan yang nyata dalam hidupnya. Ayat ini juga menunjukan bahwa Tuhan tidak pernah melakukan kebaikan dalam kepura-pura-an, dan tidak ada kebohongan didalamnya. Oleh sebab itu sebagai orang percaya seharusnya kita sadar karena sudah mengalami kebaikan Tuhan begitu nyata dalam kehidupan kita. Ada banyak orang percaya jaman sekarang ketika melakukan kebaikan, belum tentu kebaikan yang dilakukannya itu dengan ketulusan. Banyak orang jaman sekarang ketika melakukan kebaikan hanya sekedar kepura-pura-an belaka, dan hanya karena ingin dilihat orang lain, dan di hormati orang lain. Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan kebaikan-Nya dengan ketidak pura-pura-an lewat kematian-Nya di atas kayu salib. Yesus Kristus Tuhan kita, benar-benar mengalami yang namanya penyiksaan dan penderitaan di atas kayu salib, dan tidak adak kebohongan didalamnya. Dia tidak pura-pura merasakan pukulan, cacian dan sebagainya, tetapi Dia benar-benar mengalaminya agar kita tidak mengalaminya. Oleh sebab itu pastikan kebaikan Tuhan yang nyata kita alami, itu juga kita dapat lakukan dengan tulus baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain.
Kesimpulan : Jadi jelas bahwa kebaikan Tuhan begitu sempurna, karena dia telah menyatakan kebaikan-nya sejak dahulu kala, bahkan selama-lamanya. Oleh sebab itu kita harus mensyukuri karena kita telah mengalami kebaikan-Nya dalam hidup kita dengan sempurna, dan tidak adak kebohongan didalamnya. Jadi pastikan hidup kita juga melakukan kebaikan dengan tulus dan benar, tidak dengan ke pura-pura-an, karena kita telah mengalami kebaikan-Nya yang nyata dan sempurna. Amin
Ev. Ariston Napitupulu M.Th