Selamat Datang di MediaPendampingNews.Com ➤ Cepat - Akurat - Terpercaya ➤ Semua Wartawan MediaPendampingNews.Com dilengkapi dengan ID Card Wartawan.



Renungan Minggu : Hidup Didalam Roh Nats: Kejadian 3:1-7

Editor: MediaPendampingNews.com author photo

 


MPnews.Medan  -  Jika kita baca ayat nats kita dapat melihat dimana awal kejatuhan Manusia(Adam dan Hawa) didalam dosa, sehingga kehilangan jati diri Manusia yang sesungguhnya(Kejadian 1:26). Dalam ayat 7 mengatakan “Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka berdua telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.” Ayat menunjukan bahwa ketika manusia jatuh dalam dosa, yang pertama kali yang terjadi adalah “terbukalah mata mereka berdua”. Saya mendapati bahwa kata “terbukalah mata mereka berdua” artinya cara pandang mereka telah berubah ketika mereka jatuh dalam dosa. Artinya hidup mereka sebelumnya cara pandang mereka yang benar menjadi berubah menjadi cara pandang manusia, dan bukan cara pandang Tuhan, sehingga mereka jatuh dalam dosa. Oleh sebab itu kita akan belajar bagaimana memiliki cara pandang yang hidup didalam roh.


1. Membangun komunikasi yang baik dan benar. Kejadian 3:1-2

Dalam ayat ini kita dapat melihat dimana percakapan dimulai dari iblis dan disambut oleh Hawa. Artinya ini adalah cara iblis yang pertama kali dia lakukan kepada orang percaya adalah dengan merusak komunikasi manusia, termasuk dengan merusak komunikasi kita kepada Tuhan. Artinya komunikasi orang percaya haruslah terbangun dengan baik antara satu dengan yang lain termasuk kepada Tuhan, sehingga tidak ada celah untuk kita bisa berkomunikasi dengan iblis. Oleh sebab itu mari kita bangun komunikasi kita dengan baik dan benar terhadap sesama manusia, teman, keluarga, dan terkhusus kepada Tuhan. Ketika kita memiliki komunikasi yang baik dan benar sesuai dengan firmanNya, maka kita akan terus hidup didalam roh yang sensitif terhadap hal-hal yang bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan, termasuk tidak terpancing untuk berkomunikasi dengan iblis(perdukunan,mistis dan sebagainya). 


2. Menjadi pengaruh dan bukan mempengaruhi. Kejadian 3:6.

Dalam KBBI “pengaruh atau daya yg ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yg ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang” artinya pengaruh adalah hidup yang dapat mempengaruhi orang lain lewat hidupnya sekalipun tanpa ada kata perintah untuk mengikuti gaya hidupnya. Sementara kata “memengaruhi artinya  berpengaruh pada keadaan batin seseorang akan memengaruhi daya kerjanya, atau mengenakan pengaruh pada calo itu berusaha memengaruhi wanita itu agar ia mau menjual mutiaranya”. Artinya mempengaruhi adalah apapun yang dilakukan orang tersebut harus diikuti juga oleh orang lain yang terkesan ada “pemaksaan” dalam hidup mempengaruhi. Orang yang didalam roh adalah orang-orang yang hidup menjadi pengaruh bagi orang lain(dampak). Dalam Kejadian 3:6, kita dapat melihat dimana Hawa mempengaruhi Adam untuk memakan buah yang terlarang, sekalipun Hawa mungkin berpikir itu sudah benar dia lakukan, padahal salah dimata Tuhan. Ada banyak orang percaya, yang sering ibadah, pelayanan dan sebagainya, belum tentu memahami apa kehendak Tuhan yang sesungguhnya dalam kehidupan orang percaya, sehingga yang terjadi adalah mengikuti kehendaknya pribadi daripada kehendak Tuhan. Dalam Matius 5:16, “Demikianlah hendaknya terang bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga”. Ayat ini menunjukan bahwa hidup didalam roh adalah hidup yang menjadi pengaruh bagi orang lain, tanpa harus kita memaksakan orang lain untuk mengikuti kehidupan kita. Artinya orang percaya secara otomatis jika hidupnya didalam roh, maka orang tersebut akan menjadi pengaruh(dampak) bagi orang lain, teman, keluarga dan sebagainya, dan bahkan disenangi orang lain. Oleh sebab itu pastikan kita menjadi pengaruh yang hidup didalam roh. 


Kesimpulan: Jadi hidup orang percaya adalah hidup yang memiliki dasar yang kuat didalam roh dengan terus membangun komunikasi yang baik dan benar sesuai dengan firman Tuhan, karena orang yang memiliki komunikasi yang baik didalam roh, adalah orang-orang yang memiliki komunikasi yang kuat terhadap Tuhan termasuk juga terhadap sesama manusia, teman, dan bahkan keluarga. Ketika memiliki komunikasi yang baik dan benar, maka kita juga akan menjadi orang-orang yang dapat menjadi pengaruh bagi orang lain, yang dimana orang lain tersebut akan melihat hidup kita sehingga mereka dapat melihat, meneladani dan bahkan mengikuti gaya hidup kita. Amin 


Ev. Ariston Napitupulu S.Th, M.Th

Share:
Komentar

Berita Terkini