Selamat Datang di MediaPendampingNews.Com ➤ Cepat - Akurat - Terpercaya ➤ Semua Wartawan MediaPendampingNews.Com dilengkapi dengan ID Card Wartawan.



Renungan Minggu : Tujuan Tuhan Yesus Lahir Ke Dunia (part 2). Nats: Lukas 15:1-32

Editor: MediaPendampingNews.com author photo

 


MPnews.Medan  -  Penting kita sebagai orang percaya untuk terus memahami apa maksud dan tujuan Tuhan dalam kelahiran Yesus Kristus Tuhan kita ke dunia. Karena masih banyak orang yang sekalipun merayakan Natal(hari kelahiran Yesus Kristus), sering beribadah, berdoa, ikut persekutuan, namun belum tentu memahami apa maksud tujuan daripada kelahiran Tuhan Yesus ke dunia. Oleh sebab itu kita akan belajar lebih lagi daripada perumpamaan-perumpamaan yang Tuhan Yesus ajarkan kepada para pengikutNya(orang percaya) dalam ayat nats. Jadi apa maksud dan tujuan Tuhan Yesus lahir ke dunia?


1. Mengembalikan dari keterhilangan(tersesat). Lukas Lukas 15:1-7.

Kenapa dalam ayat ini Tuhan Yesus menggambarkan 100 ekor domba? Karena mau menjelaskan bahwa domba adalah gambaran para pengikut-pengikutNya, yang dimana Tuhan Yesus adalah gembalaNya(Yohanes 10:14). Adam dan Hawa juga mengalami demikian(tersesat), sehingga mereka semakin lama semakin jauh daripada Tuhan, dan dosa semakin bertambah didunia dengan terjadinya pembunuhan pertama kali(Kejadian 4:1-16). 

Jadi Tuhan Yesus mau mengajarkan kita dalam hal ini, bahwa sekalipun kita adalah domba-dombaNya, jika kita tidak tetap terus mengikutiNya, maka kita akan terhilang daripadaNya, dan bahkan tersesat. Domba yang terhilang dan bahkan tersesat, artinya sudah mulai tidak mengenali gembalanya, suara gembalanya, sehingga mengalami kesesatan dalam hidupnya. Artinya ada banyak orang percaya jaman sekarang, yang kelihatannya sering beribadah, berdoa, dan bahkan sibuk pelayanan kesana kemari, tetapi belum tentu kita mengenal Dia, sehingga kita tidak mengerti apa yang Dia kehendaki, dan mengikuti apa yang kita kehendaki. Oleh sebab itu pastikan kita mengenal Dia, baik pribadiNya dan mengenal suaraNya, sehingga kita tidak akan terhilang dan tersesat. 


2.. Mengembalikan status. Lukas 15:8-10

Dirham adalah Mata uang emas dari Persia seberat kurang lebih 8 gram. Juga mata uang perak dari Yunani yang nilainya hampir sama dengan satu dinar. Jadi ada perbedaan nilai antara Dirham emas Persia dan  dirham Yunani. Jika kita pelajari lebih lagi, dirham yang dimiliki oleh perempuan dalam perumpamaan ini adalah 10 dirham, yang berbicara tentang maskawin perempuan tersebut yang di sertai 10 dirham. Status kita= anak Allah, ciptaanNya yang sempurna, sehingga jangan kita rusakan status yang Tuhan berikan. Jadi Status kita bukan perampok, pemabuk, korupsi dan sebagainya. Jadi begitu pentingnya perempuan itu untuk menemukan dirham yang hilang tersebut, karena itu bukan hanya sekedar mata uang, tetapi juga berbicara tentang status perempuan tersebut. Oleh sebab itu perempuan tersebut harus menemukannya dengan menyalakan pelita dan membersihkan terlebih dahulu, sehingga dapat menemukan dirham tersebut. Artinya begitu pentingnya bagi Tuhan untuk mengembalikan siapa status kita yang sebenarnya dengan lahir kedunia, menjadi pelita(terang dan menyapu rumah(membersihkan dosa), karena manusia jaman sekarang sudah banyak yang lupa bahwa status kita adalah manusia ciptaaNya.


3. Mengembalikan kepercayaan. Lukas 15:11-32

Ini yang yang saya temukan dalam diri "anak yang hilang" dalam perumpamaan yang Tuhan Yesus ajarkan, yaitu hilangnya kepercayaan antara satu dengan yang lain. Ketika anak yang sulung meminta bagian harta milik bapanya, maka bapanya membagikan harta kepada anak yang bungsu dan yang sulung. Namun ternyata semua yang terjadi pada anak yang bungsu dan anak yang sulung adalah didasari dari ketidakpercayaan antara anak dan bapa. Si bungsu takut pulang kepada bapanya karena telah melakukan kesalahan, si sulung bersungut-sungut kepada bapanya karena pesta yang besar yang dilakukan oleh bapanya kepada anaknya yang kembali padahal anak itu jahat kepada bapanya, padahal dia adalah anak yang tinggal sama bapanya namun belum pernah mengalami pesta demikian untuk dirinya.  sehingga disinilah ditemukan bahwa hubungan anak kepada bapanya tidak didasari kepercayaan antara satu dengan yang lain. Si sulung hilang kepercayaan bahwa dia adalah anak bapanya, dan si bungsu tidak menyadari bahwa harta bapanya adalah miliknya juga. Jadi sangat penting bagi kita sebagai orang percaya terus membangun kepercayaan antara satu dengan yang lain, terlebih kepada bapa. Karena kepercayaan adalah modal dari pertumbuhan iman kita sebagai orang percaya. Percaya= sama dengan dengan penyerahan diri total.


Kesimpulan: Jadi jelas kelahiran Tuhan Yesus kedunia adalah untuk mengembalikan umatNya yang terhilang daripadaNya, sehingga ketika kita kembali di temukan olehNya, maka status kita akan kembali ke seharusnya yang adalah manusia ciptaanNya. Oleh sebab itu bangun kepercayaan penuh kita kepada Tuhan sehingga kita tetap bertumbuh didalam iman. Amin


Ev. Ariston Napitupulu S.Th, M.Th

Share:
Komentar

Berita Terkini