MPnews.Medan - Dalam ayat nats ini kita melihat dalam perjalanan pelayanan Tuhan Yesus didunia, didalam kemanusiaanNya Dia merasakan lapar pada saat itu, dan ketika Dia membutuhkan makanan atau buah dari sebuah pohon Ara, Dia tidak menemukan apa-apa pada pohon Ara tersebut. Hasilnya ketika Tuhan Yesus tidak menemukan buah pada pohon tersebuy, maka kematianlah yang diterima oleh pohon ara tersebut. Artinya disini bahwa pohon ara tersebut tidak menghasilkan buah pada saat yang seharusnya, sehingga pohon tersebut lebih baik mati dari pada hidup tanpa berbuah. Buah adalah hasil daripada segala sesuatu yang kita lakukan dan dapat di nikmati oleh Tuhan. Artinya Tuhan Yesus mengajarkan kita dari ayat ini untuk kita seharusnya menghasilkan buah pada saatnya, oleh sebab itu kita akan belajar bagaimana ciri-ciri orang yang sudah menghasilkan buah.
1. Orang yang menghasilkan buah adalah orang yang luar dalam hidupnya seimbang. Markus 11:13.
Dari ayat ini kita dapat melihat dimana Tuhan Yesus sudah melihat dari kejauhan pohon ara tersebut sudah berdaun dan sudah seperti menghasilkan buah. Namun ketika Tuhan Yesus melihat ternyata tidak ada isinnya(buahnya). Artinya banyak orang percaya jaman sekarang kelihatannya rohani, hijau daunnya, sedap dipandang, tetapi ternyata tidak ada isinya, atau buahnya. Artinya orang percaya tidak cukup hanya kita datang beribadah, melayani dan sibuk sana-sini tetapi tidak menghasilkan buah yang seharusnya. Oleh sebab itu pastikan hidup kerohanian kita bukan hanya luarnya saja sehat, tetapi juga dalam diri kita juga sehat. Ketika kita memiliki kerohanian yang sehat luar dan dalam, maka buah yang kita hasilkan dapat di nikmati oleh Tuhan.
2. Orang yang menghasilkan buah adalah orang yang siap sedia kapanpun waktu dan tempatnya untuk dipakai Tuhan. Markus 11:13b.
Pohon ara memang belum berbuah karena memang belum musimnya, tetapi ini yang saya temukan, dimana ketika Dia membutuhkan sesuatu pada kita, namun Dia tidak menemukan apa yang Dia butuhkan dalam diri kita yaitu buah, maka kita sama saja dengan pohon ara tersebut yang lebih baik mati selamanya. Jadi artinya kita yang adalah pohon ara tersebut tidak siap dalam menyediakan buah pada saat Tuhan butuhkan. Jadi seharusnya orang percaya sudah
ketika Tuhan membutuhkan kita, baik atau tidaknya keadaan kita, seharusnya kita siap sedia dalam melakukan segala hal untuk Dia. Namun ada banyak orang percaya, ketika waktunya Tuhan membutuhkan kita, kita terlalu banyak alasan, dan bahkan menolak. Dari sini kita belajar bahwa adalah hal yang mutlak bagi kita untuk kita siap sedia dalam segala sesuatu ketika Tuhan membutuhkan kita, karena itu menentukan kehidupan kita didalam Tuhan. Jadi pastikan kita adalah orang-orang percaya yang siap memberikan buah atau hasil ketika Tuhan membutuhkan kita.
Kesimpulan: Jadi orang percaya adalah orang-orang yang seharusnya sudah siap sedia dalam diri kita untuk kita memberikan hasil atau buah dimana ketika Tuhan membutuhkan kita. Oleh sebab itu pastikan kita kapanpun waktu dan keadaannya kita siap melakukan segala sesuatu yang kita lakukan untuk Dia. Amin.
Ev. Ariston Napitupulu S.Th
