Selamat Datang di MediaPendampingNews.Com ➤ Cepat - Akurat - Terpercaya ➤ Semua Wartawan MediaPendampingNews.Com dilengkapi dengan ID Card Wartawan.



Renungan Minggu : Iman Yang Allah Kehendaki. Nats: Kejadian 16:1-2

Editor: MediaPendampingNews.com author photo

 


MPnews  Medan  -  Apa itu iman? Ibrani 11:1 

Ada banyak orang percaya dalam zaman akhir ini, imannya tidak sekuat iman mula-mula mereka. Keadaan dan situasi menjadi alasan yang kuat bagi penurunan dasar iman orang percaya. Pada akhir zaman ini kita dapat melihat situasi dan kondisi sangat menekan bahkan membuat iman orang percaya lemah, bahkan jatuh hingga ke dasar yang dalam. Salah satu alasan kenapa iman orang percaya lemah, bahkan hilang, adalah karena "ekonomi". Kita dapat melihat bahwa situasi sekarang dalan negeri kita dilanda Covid 19(Corona Virus), yang dimana orang-orang sulit melakukan aktifitas, dan usaha atau pekerjaan yang semakin berat dan bahkan bangkrut. Sebagai orang percaya dalam iman yang terus bertumbuh, sudah seharusnya kita tidak terpengaruh dengan situasi atau keadaan tersebut, tetapi semakin meningkatkan iman kita didalam Kristus. Kita belajar kenapa orang percaya kehilangan kepercayaan kepada Tuhan hanya karena situasi dan kondisi yang sulit, padahal semuanya adalah rencana Allah, karena Allah terlibat dalam iman orang percaya( Roma 8:28). Jadi apa yang seharusnya kita lakukan agar iman kita kuat?


1. Jangan pernah mengambil kesimpulan yang salah(Kejadian 16:2).

Sarah adalah salah satu contoh dimana dia mengambil kesimpulan yang salah, sehingga rencana Allah terhambat dalam hidupnya. Tuhan berjanji dihadapan Abraham bahwa rencana Tuhan ada dalam keluarga mereka termasuk Sarah(istrinya), dimana Tuhan berjanji akan memberikan keturunan langsung dari Sarah(Kejadian 17:19). Namun seiring dengan waktu, situasi dan kondisi, Sarah mulai putus asa. Dalam Kejadian 16:2, dikatakan disitu bahwa Sarah memberikan Hagar(hambanya) untuk menggantikan dirinya untuk menghasilkan anak. Ayat ini menunjukan bahwa Sarah benar-benar putus asa, dimana dia mengira bahwa sudah tidak mungkin lagi untuk memiliki anak dikarenakan umurnya sudah tua, sehingga dia mengira bahwa dari orang lain lah yang dimaksudkan Tuhan keturunan Abraham, padahal tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Sebagai orang percaya, sudah berapa lama kita mengenal Tuhan?, apakah kita mengalami yang sama seperti demikian? Sehingga kita mengambil kesimpulan dan mengambil jalan pintas? Terkadang kita merasa Tuhan itu diam, bukan berarti Dia tidak memperhatikan kita, Tuhan hanya memastikan semuanya ada waktunya, dan waktubTuhan adalah waktu yang terbaik. Seringkali kita memaksa kehendak kita keinginan kita agar Tuhan kabulkan, padahal itu belum tentu yang terbaik bagi kita. Oleh sebab itu, pastikan kita mengerti dan memahami dalam iman kita apa maunya Tuhan dalam hidup kita, sehingga kita tidak melahirkan simpulan dari cara pola pikir kita. 


2. Menerima dan mensyukuri apapun keadaan dan situasi kita.

Kalau kita baca Kejadian 16:1-16, kita dapat melihat bahwa Sarah tidak mensyukuri keadaannya. Dia tidak menerima dan bahkan menolak keadaannya, padahal dia sudah tahu rencana Tuhan besar dalam hidupnya. Artinya orang yang sering beribadah, berdoa dan sebagainya, belum tentu dengan tulus melakukannya, karena masih melihat keadaan dan situasinya sendiri yang sulit diterima, sehingga rencana Allah tidak cepat terjadi dan bahkan bisa saja gagal. Mari kita renungkan, mungkin keadaan kita sekarang sangat memprihatinkan, bahkan orang-orang menertawakan dan bahkan memandang rendah kita. Namun ketika kita benar-benar percaya dan memegang teguh akan janjinya pada kita, maka rencana Tuhan akan tergenapi. Oleh sebab itu, pastikan kita dapat menerima situasi dan keadaan kita, dengan selalu di sertai ucapan syukur kepada Tuhan. 


Kesimpulan: Jadi keputusan kita menentukan tercapainya panggilan Tuhan dalam hidup kita. Pastikan kita jangan mengambil kesimpulan sesuai dengan pikiran kita, karena belum tentu kesimpulan yang kita buat sesuai dengan pemikiran Allah. Allah mau kita berserah penuh kepadanya, dengan sabar dan taat. Oleh sebab itu kita harus menysukuri dan menerima apapun keadaan dan kondisi kita saat ini, karena Allah tahu dan Dia tidak tinggal diam. Jadi rencana Allah besar pada kita, dan pastikan kapasitas kita juga besar. Amin


Ev. Ariston Napitupulu M.Th

Share:
Komentar

Berita Terkini