Selamat Datang di MediaPendampingNews.Com ➤ Cepat - Akurat - Terpercaya ➤ Semua Wartawan MediaPendampingNews.Com dilengkapi dengan ID Card Wartawan.



Renungan Minggu : No More Time (Tidak ada waktu lagi) Nats: Matius 25:1-13

Editor: MediaPendampingNews.com author photo


MPnews.Medan  -  Dunia tidak lepas dari waktu, bahkan setiap apapun termasuk manusia, benda-benda tanpa terkecuali semuanya tidak lepas dari waktu. Ada orang yang menghargai waktu, namun tidak sedikit orang yang tidak peduli dengan waktu. Dalam bahasa Indonesia, "waktu" diartikan sebagai suatu proses, perubahan, atau keadaan yang sedang berlangsung. Jika kita baca ayat nats yang diatas, Yesus Kristus Tuhan kita juga mengingatkan kepada orang percaya, bahwa jangan menyia-nyiakan waktu dan kepercayaan yang Tuhan telah berikan, karena akan tiba saatnya dimana Tuhan ingin melihat apakah kita benar-benar memanfaatkan waktu kita dengan baik atau tidak. Oleh sebab itu kita akan belajar dari ayat ini, bagaimana seharusnya sebagai orang percaya agar tidak menyia-nyiakan waktu.


1. Belajar dari orang yang lebih baik. Matius 25:5

Ayat ini sangat jelas menceritakan 5 gadis bodoh dan 5 gadis bijaksana dalam keadaan tidur. Namun ada yang aneh di 5 gadis bodoh ini, dimana mereka menyadari bahwa mereka tidak memiliki persediaan minyak seperti yang dimiliki oleh 5 gadis yang bijaksana. Dari sini kita dapat melihat bahwa 5 gadis bijaksana ini sangat benar-benar menganggap sepele dengan 5 gadis bijaksana, bahkan bisa dikategorikan mereka adalah orang-orang yang sombong yang tidak mau belajar dari kelebihan orang lain, karena merasa sudah bisa. Ada banyak orang pada akhir zaman ini, bahkan termasuk orang percaya tidak mau belajar dari kelebihan orang lain didalam Tuhan, dan ini timbul dari kesombongan yang merasa diri kita sudah cukup. Inilah yang ada dalam pikiran 5 gadis bodoh, bahwa mereka merasa sudah cukup(tidak perlu mengembangkan). Ada banyak orang ketika mereka sudah diberkati dengan talenta, berkat melimpah, kesehetan dan sebagainya sudah cukup didalam kehidupan mereka. Ini yang membuat kerohanian orang percaya tertidur, sehingga tidak dapat masuk kedalam kerajaan Allah. Jadi pastikan kita jangan pernah kita merasa cukup sehingga membuat kita malas untuk melakukan sesuatu. Kembangkan apa yang Tuhan telah percayakan kepada kita, maka kita akan siap pada waktunya Dia datang.


2. Status tidak menyelamatkan. Matius 25:5.

Jelas kita dapat melihat bagaimana 5 gadis bodoh ini meremehkan pelita mereka, dan tidak peduli akan kehabisan minyak. Saya mendapati bahwa 5 gadis bodoh ini terlalu pede dengN status mereka, yang mana mereka mendapat kehormatan untuk menyambut mempelai pria. Disini mereka mereka berpikir bahwa status mereka penting, sehingga mereka tidak kawatir akan kehabisan minyak. Seringkali dan bahkan tidak sedikit kita sebagai orang percaya terlalu percaya diri akan status kita didalam Tuhan. Mungkin kita memiliki status sebagai orang yang diberkati dengan kekayaan, pejabat, pelayan, sintua, pemain musik, bahkan mungkin pendeta, sehingga membuat kita terlalu percaya diri, dimana kepercayaan diri ini membuat kita merasa nyaman didalam zona area masing-masing. Ini adalah cara iblis untuk menghentikan orang percaya bertumbuh didalam Tuhan. Jadi jangan pernah berpikir bahwa status kita dapat menyelamatkan kita, sehingga kita dapat melakukan sesuka hati kita. Orang percaya yang benar, adalah orang mampu mempersiapkan yang terbaik bagi Tuhan. Oleh sebab itu, jangan pernah berpikir bahwa status kita lebih penting daripada pertumbuhan didalam iman, karena iman tidak berbicara tentang status.


3. Jangan menunda. Matius 25:8-10

Situasi dalam ayat ini menunjukan bahwa sebenarnya mereka bisa saja menyediakan minyak mereka sesaat sebelum tidur( ayat 5). Dalam ayat 5, disitu dikatan bahwa "mempelai datang lama" artinya sebenarnya mereka sadar dan memiliki banyak waktu untuk membeli persediaan minyak bagi mereka, tetapi mereka malah memilih untuk tidur dengan tenangnya tanpa ada rasa takut kehabisan minyak. Saya mendapat bahwa mereka menunda-nunda apa yang harus mereka lakukan didalam tanggungjawab. Seringkali kita sebagai orang percaya kita menunda-nunda apa yang seharusnya kita lakukan didalam Tuhan. Orang yang menunda-nunda apa yang seharusnya dalam melakukan tanggungjawabnya, adalah orang yang tidak peduli akan keselamatannya. Oleh sebab itu, ketika kita dipercayakan segala sesuatu oleh Allah, maka jangan pernah menunda-nunda visi dan misi Tuhan dalam kehidupan kita, baik didalam keluarga, pekerjaan, pelayanan dan sebagainya. 


Kesimpulan: Jadi orang percaya adalah orang yang menghargai waktu, tidak peduli apapun keadaan dan situasinya, selalu belajar dengan rendah hati, baik dari orang lain. Orang yang rendah hati adalah oramg yang tidak mempertahankan statusnya, karena status tidak menyelamatkan. Jadi jangan pernah menunda-nunda apa yang harus kita lakukan didalam Tuhan, karena waktu juga menentukan kita selamat atau tidaknya didalam Tuhan. Oleh sebab itu, pastikan kita benar-benar mempergunakan waktu kita dengan baik. Amin


Ev. Ariston Napitupulu M.Th

Share:
Komentar

Berita Terkini