Selamat Datang di MediaPendampingNews.Com ➤ Cepat - Akurat - Terpercaya ➤ Semua Wartawan MediaPendampingNews.Com dilengkapi dengan ID Card Wartawan.



Renungan Minggu : Melewati Proses Tanpa Protes Nats: Kejadian 37:5-11.

Editor: MediaPendampingNews.com author photo

 


MPnews.Medan  -  Tuhan dalam ciptaanNya tidak ada yang tidak memiliki tujuan, dan tujuan Tuhan jelas atas rencanaNya dalam dunia ini. Termasuk dalam penciptaanNya atas manusia, yaitu kita yang adalah orang percaya didalam Kristus.  Artinya kita semua ada dalam rencana Tuhan yang besar. Begitu juga Yusuf, dimana Tuhan memiliki rencana atau proses yang besar  yang harus dilewati didalam hidupnya, dan Tuhan memberikan suatu tanda yang jelas lewat mimpinya. Kita akan belajar bagaimana cara Yusuf menggenapi rencana Allah dalam melewati proses dan dia berhasil mencapai penggenapan rencana Allah sekalipun itu tidak mudah.

 


1.. Sadari bahwa Tuhan yang menilai kita, dan bukan manusia. Kejadian 37:18-28.

Dalam ayat ini saya menemukan dimana hidup Yusuf yang tadinya begitu special atau khusus dimata orang tuanya, tetapi justru tidak ada harganya atau tidak ada nilainya didepan mata saudara-saudaranya. Nyawanya tidak berharga sama sekali dimata saudaranya dan bahkan dijual harga dirinya kepada orang lain. Artinya disini saya menemukan bahwa proses hidup Yusuf harus mengalami yang namanya ke egoisan, atau kesombongan dirinya tentang siapa dirinya, sehingga Tuhan mengizinkan proses penjualan dirinya untuk benar-benar mengalami proses yang akan mengarahkan dirinya dalam penggenapan rencana Allah. Artinya  tetaplah rendah hati dan jangan pernah berpikir kita lebih hebat dari orang lain sekalipun kita hebat dalam kemampuan, jabatan, harta dan sebagainya, karena itu akan menjadi penghalang rencana Allah dalam kehidupan kita.


2. Jangan sia-siakan kepercayaan yang Tuhan berikan. Kejadian 39:5-10. 

Saya menemukan Tuhan juga memproses Yusuf lewat kepercayaan yang Potifar berikan atas Yusuf dalam menangani rumah Potifar secara penuh. Namun ada moment dimana kepercayaan yang diberikan Potifar atas Yusuf diuji oleh istri Potifar, dengan merayunya untuk melakukan perzinahan. Namun respon Yusuf dalam menghadapi atau menjaga kepercayaan yang Potifar telah berikan dengan menghindari atau menghadapi masalah tersebut dengan jalan yang terbaik, sekalipun itu beresiko merugikan dirinya(difitnah). Artinya disini, sebagai orang percaya, seharusnya ketika kita diberikan kepercayaan oleh orang lain dan bahkan oleh Tuhan, maka pastikan kita menjaga kepercayaan tersebut dengan baik dan benar, sekalipun ada resiko yang tidak benar yang kita harus terima, dan Tuhan akan selalu menyertai kita(Kejadian 39:21-23). 


3.  Sadar bahwa Tuhan tidak pernah melupakan kita. Kejadian 40:23, Mazmur 37:28.

Proses yang sangat mempengaruhi masa depan Yusuf salah satunya adalah dimana dia merasakan dilupakan oleh orang lain, dan bahkan keluarganya. Disinilah moment dimana  Yusuf bisa saja mengambil keputusan kecewa dengan orang lain, keluarga dan bahkan bisa kecewa dengan Tuhan sekaligus karena seperti dilupakan. Namun tindakan kekecewaaan itu tidak diambilnya karena dia yakin sekalipun orang lain, keluarga meninggalkannya, tetapi Tuhan tidak akan melupakan dan meninggalkannya(Kejadian 40:8). Ada banyak kita sebagai orang percaya jaman sekarang ini mengalami kecewaan oleh orang lain, dan bakan keluarga kita sendiri, dengan dihianati, di fitnah,  disakiti dan bahkan dilupakan. Namun yang harus kita sadari adalah siapapun yang mencecewakan kita, sehingga seolah-olah kita dilupakan dan tidak di anggap, namun Tuhan tidak pernah melupakan kita(Mazmur 27:10).


4. Sadari bahwa kita terpilih. Kejadian 37:5, 45:5-8.

Yusuf dalam melewati proses dia menyadari bahwa dirinya sudah menjadi pilihan Tuhan untuk mengggenapi rencana Allah(Kejadian 45:5). Dalam 1 Petrus 2:9, juga jelas dikatakan disana bahwa kata "terpilih" disana menunjukan keterkhususan atas orang percaya yamg menyadari bahwa hidup kita special(khusus). Kata khusus berarti menununjukan Tuhan dalam segala sesuatunya akan berbeda cara memperlakukan orang percaya dengan yang tidak percaya. Artinya juga, hidup kita, perilaku kita atau gaya hidup kita juga seharusnya menjadi gaya hidup yang berbeda dari orang lain yang tidak percaya dalam meresponi masalah yang kita hadapi. Ada banyak orang percaya merasakan keputusasaan, bahkan prostes kepada Tuhan ketika mengalami masalah atau proses hidup, sehingga kita lupa bahwa kita sudah terpilih sekalipun keadaan situasi dan kondisi tidak seperti yang kita harapkan. Jadi pastikan kita terus menyadari bahwa kita sudah terpilih dengan jelas, sekalipun keadaan situasi sekitar kita tidak menerima kita(Yohanes 15:16). 



Kesimpulan: Jadi jelas dalam melewati proses hidup sebagai orang percaya, kita harus terus memastikan dan menyadari bahwa kita sudah dipilih untuk menggenapi rencana Allah dalam dunia ini. Pastikan juga kepercayaan yang Tuhan telah berikan kita jaga dengan baik dan benar, dengan terus menyadari bahwa Tuhan tidak pernah melupakan kita, sekalipun orang lain, dan bahkan keluarga melupakan kita, karena kita berharga dimataNya. Amin


Ev. Ariston Napitupulu S.Th, M.Th

Share:
Komentar

Berita Terkini