MPnews.Medan - Dalam hidup orang percaya sudah seharusnya hidup dan mati kita adalah untuk memuliakan nama Tuhan. Artinya kita sebagai orang percaya adalah orang-orang yang siap sedia dipakai Tuhan kapanpun waktu dan tempatnya, sehingga akhir daripada hidup kita didunia adalah untuk memuliakan nama Tuhan. Dalam bahasa Indonesia kata “dipakai” atau “memakai” adalah “menggenakan atau menggunakan”. Jadi arti dari pada hidup orang percaya seharusnya dipakai oleh Tuhan berarti siap sedia digunakan oleh Tuhan untuk rencana-rencana yang mulia didalam kehidupan orang percaya. Saul adalah salah satu raja yang dipakai Tuhan untuk memimpin bangsa Israel. Jika baca tentang sejarah kehidupan raja Saul, maka kita akan melihat betapa luar biasanya Tuhan dalam kehidupan Saul, sehingga dia menjadi raja untuk menunjukan kemuliaan Tuhan dalam bangsa Israel. Namun kita juga dapat melihat, dimana ketika Saul jatuh dalam dosa, yang dimana dia ditolak menjadi raja, karena ketidaktaatannya dalam menjalani tugas yang Tuhan percayakan. Oleh sebab itu kita akan belajar dalam ayat nats bagaimana seharusnya orang percaya dalam menjalani hidup dengan disertai pemakaian Tuhan dalam hidup kita, bukan memakai Tuhan dalam hidup kita.
1 . Mendengar suara Tuhan bukan mendengar suara hati(keinginan pribadi). 1 Samuel 15:1-3, 9
Ayat ini menjelaskan bahwa raja Saul memiliki visi atau perintah yang diperintahkan oleh Tuhan lewat hambaNya Samuel untuk menyelesaikan visi tersebut tanpa ada satupun yang terlewati. Namun kita melihat dalam ayat yang ke 9, dimana Saul tidak mengikuti arahan yang Tuhan perintahkan. Saul justru mengikuti suara hatinya(keinginan pribadi) yang salah, dimana ketika dia menjalani tugas, cara berpikirnya berubah ketika dia melihat keadaan dan situasi yang sangat menguntungkan baginya. Ada banyak orang percaya jaman sekarang juga demikian dalam melakukan panggilannya masing-masing. Dimana ketika kita menjalani visi daripada Tuhan, kita tidak tuntas melakukannya dikarenakan ada yang lebih menguntungkan atau lebih menarik buat kita secara peribadi daripada mengikuti perintah Tuhan. Oleh sebab itu seharusnya sebagai orang percaya kita lebih mengutamakan kebenaran yang Tuhan perintahkan untuk kita lakukan daripada kita melakukan sesuatu yang menguntungkan bagi kita, tetapi menentang perintah Tuhan. Terkadang kita merasa takut melakukan perintah Tuhan, karena mungkin kita menjaga perasaan dan sebagainya, sehingga kita tidak tuntas melakukan perintah Tuhan yang seharusnya kita lakukan dengan benar. Jadi dalam melakukan perintah Tuhan sebenarnya tidak ada pengecualian, bahkan tidak ada tawar menawar. Oleh sebab itu pastikan kita melakukan firman Tuhan tidak disertai keinginan pribadi. Jadi jelas bahwa orang yang dipakai Tuhan adalah orang-orang yang melakukan visi daripada Tuhan tanpa mencari keuntungan secara pribadi.
2 . Ketaataan mutlak tanpa ada alasan. 1 Samuel 15:22
Ciri-ciri orang percaya yang yang dipakai oleh Tuhan adalah ketaatan mutlak dalam melakukan firman Tuhan. Dalam ayat ini kita dapat melihat bahwa firman Tuhan dengan tegas mengatakan bahwa “mendengarkan lebih baik daripada korban sembelihan”. Artinya orang-orang yang diutus Tuhan untuk dipakai Tuhan dalam melakukan perintahnya, tidak alasan atau tawar menawar dalam melakukan visi daripada Tuhan. Saul ketika melakukan perintah daripada Tuhan, dia sepertinya sedang tawar menawar dengan Tuhan, dimana dia pikir Tuhan akan senang dengan korban persembahaan yang seharusnya tidak dia lakukan, dimana Tuhan memerintahkan untuk menyelesaikan tugas atau perintah Tuhan dengan tuntas tanpa ada satupun yang tersisa, namun Saul justru tidak melakukannya. Ada banyak orang percaya dipakai Tuhan untuk melakukan perintahnya, ketika dimana tugasnya justru seperti sedang tawar menawar dengan Tuhan. Ada banyak orang ketika memuji seperti tawar menawar dengan Tuhan, ada banyak kita memberikan persembahan seperti sedang tawar menawar dengan Tuhan, kita datang beribadah seperti sedang tawar menawar dengan Tuhan. Contohnya, ketika kita merasa kecewa dengan seseorang, kita sulit untuk memuji Tuhan, sehingga kita tidak memuji Tuhan dengan sepenuh hati, kita tidak dengan sungguh-sungguh dalam talenta yang dipercayakan Tuhan dan belajar mengembangkan talenta karena kita merasa kita yang penting. Oleh sebab itu seharusnya jika kita ingin dipakai Tuhan secara luar biasa, jangan pernah tawar menawar dengan Tuhan, lakukanlah perintahnya dengan ketaatan mutlak.
3 . Mengikuti aturan dan ber-etika sesuai dengan kebenaran. 1 Samuel 15:27
Dalam bahasa Indonesia arti dari kata “punca jubah” adalah “ujung pakaian”. Artinya Saul memegang pakaian yang dikenakan oleh Samuel tanpa seijin Samuel. Dari ayat ini, kita dapat melihat kenapa dan bagaimana sikap dan respon seorang Saul sehingga dia ditolak sebagai raja. Ayat ini mengatakan “ketika Samuel berpaling hendak pergi, maka Saul memegang punca jubah Samuel, tetapi terkoyak”. Artinya ayat ini menunjukan bagaimana sikap dan karakter seorang Saul ketika dia menjadi raja. Sikap seperti ini menunjukan bahwa Saul memiliki karakter yang buruk dalam berperilaku, dimana dia tidak bertindak hati-hati dan tidak menghormati orang lain(arogansi, semena-mena). Artinya sebagai orang percaya yang dipakai Tuhan salah satu cirri-cirinya adalah orang tersebut mengikuti aturan yang benar dan memiliki etika yang yang baik. Banyak orang pada jaman sekarang sudah tidak lagi mengikuti aturan-aturan dan tidak lagi memiliki etika yang benar yang harus kita lakukan, baik didalam gereja, pekerjaan. keluarga. contoh: jika seseorang mengendarai kendaraan, tanpa mengikuti aturan dan etika yang benar dalam berlalulintas, maka orang tersebut akan mungkin kecelakaan, atau ditangkap dan dijebloskan kepenjara. Oleh sebab itu pastikan ketika kita dipakai Tuhan, kita mengikuti aturan-aturan yang benar dan ber-etika yang baik.
Kesimpulan: Jadi jelas bahwa orang yang mau dipakai Tuhan adalah orang-orang yang memiliki prinsip yang benar, dimana orang tersebut akan peka dalam pendengaran akan firman Tuhan, sehingga mengutamakan kepentingan Tuhan dan bukan kepentingan pribadi. Oleh sebab itu pirnsip ini haruslah kita terapkan dalam kehidupan kita dengan ketaatan mutlak yang tanpa tawar menawar dengan Tuhan, karena perintahNya adalah ya dan amin. Jadi sebagai orang yang dipakai Tuhan, pastikan kita mengikuti aturan-aturan yang benar yang sesuai dengan kebenaran, dan memiliki karakter yang ber-etika yang baik dan benar. Amin
Ev. Ariston Napitupulu. S.Th, M.Th