Selamat Datang di MediaPendampingNews.Com ➤ Cepat - Akurat - Terpercaya ➤ Semua Wartawan MediaPendampingNews.Com dilengkapi dengan ID Card Wartawan.



Renungan Minggu : Iman Kerajaan Allah Nats: Matius 13:1-23

Editor: MediaPendampingNews.com author photo

 


MPnews.Medan  -  Penilaian orang percaya dalam hidupnya itu terukur daripada iman orang tersebut atas apa yang dipercayai. Artinya iman kita akan menunjukan bahwa siapa jati diri kita yang sebenarnya didalam Tuhan. Begitu pentingnya kitaharus  mengukur iman kita sudah sampai sejauh mana, karena iman akan menentukan masa depan kita didalam Tuhan. Artinya juga sebagai orang percaya kita harus terus membangun iman kita dengan baik dan benar. Oleh sebab itu kita akan belajar bagaiaman iman kerjaan Allah yang harus kita miliki dalam kepercayaan kita didalam Tuhan. 


1. Iman di Pinggir Jalan. 

Kita melihat bahwa benih adalah contoh dalam alkitab yang menggambarkan juga bagaimana iman orang percaya dalam menerima Firman Tuhan. Tidak sedikit kita dapat melihat adanyak orang percaya imannya seperti benih yang jatuh di pinggir jalan. Artinya kategori ini adalah kategori iman orang percaya tetapi tidak mengalami dan menerima sedikitpun firman Tuhan(benih). Ini menunjukan bahwa iman orang percaya yang dipinggir jalan, sama sekali tidak tertarik dengan firman Tuhan, dikarenakan ketika beribadah, hanya memikirkan diri sendiri,tidak memiliki visi, sibuk sendiri(bermain handphone), tidak fokus, dan sebagainya. Sehingga apapun yang di didengar lewat firman Tuhan, sama sekali tidak mendengarkan dengan baik. Sehingga tipe-tipe iman orang percaya seperti ini adalah tipe-tipe iman yang sangat rentan goyah.


2. Iman yang Tumbuh di Tanah Yang Berbatu.

Kategori iman ini adalah, iman yang menerima firman Tuhan, tetapi iman ini adalah iman orang-orang percaya yang masih memiliki kesombongan sehingga dengan mudah mengeraskan hatinya seperti batu, sehingga tidak sedikit terjadi penolakan akan firman Tuhan. Artinya ada banyak orang percaya yang memiliki iman seperti ini, dimana ketika mendengar firman Tuhan, maunya yang di sukai saja, tetapi ketika menyinggung perasaan, jabatan, posisi dan sebagainya, terjadi penolakan, bahkan pemberontakan. 


3. Iman Yang Jatuh di Semak Duri.

Iman ini lebih baik daripada iman yang berbatu, tetapi bukan berarti iman ini adalah iman yang benar. Saya menemukan bahwa kategori iman orang percaya yang imannya berada didaerah semak duri, menunjukan bahwa iman tersebeut menerima firman Tuhan, tetapi ketika menemunkan masalah, tantangan, dan bahkan pencobaan di akhir jaman, akan mudah goyah, dan bahkan menyangkal imannya. Artinya saya disini ialah iman yang di semak duri, menunjukan bahwa iman ini tidak terbangun dengan baik dan benar secara konsisten, sehingga kehidupan orang percaya dalam kategori iman ini adalah iman yang hanya sibuk sibuk beribadah, melayani bahkan persekutuan kesana kemari, dan membuat pengenalan akan Tuhan secara akurat terabaikan. Sehingga kita masalah besar, intimidasi, dans sebagainya datang menghimpit, iman ini akan goyah. 


4. Iman di Tanah Yang Subur. 

Iman ini adalah iman yang secara mutlak harus dimiliki oleh setiap orang percaya. Benih yang tumbuh di tanah yang subur menunjukan progres kehidupan benih tersebut berjalan dengan baik, bahkan menghasilkan buah. Artinya jika iman kita didasari dengan tanah yang subur, maka iman kita akan menumbuhkan benih(firman Tuhan) akan bertumbuh dengan baik dan benar. Artinya hidup orang percaya, harus memiliki kekonsistenan dalam iman yang bertumbuh didalam Tuhan dengan terus menjaga kepercayaan yang Tuhan telah berikan, dengan menerima firman Tuhan, merenungkan, dan melakukan. Proses menerima, merenungkan, dan melakukan adalah proses yang benar adalah agar iman kita bisa menghasilkan buah. 


Kesimpulan: Jadi jelas bahwa iman menentukan siapa jati diri didalam Tuhan. Iman juga menentukan apapun masa depan kita didalam Tuhan. Artinya dari imanlah kita dapat dinilai apakah kita warga Kerajaan Allah atau tidak. Oleh sebab itu, pastikan iman kita benar-benar berada di kategori iman yang ditanah yang subur. Ketika iman kita beraada ditanah yang subur, maka secara otomatis kita juga akan menghasilkan buah, yang tidak hanya dapat di nikmati oleh Tuhan, tetapi juga dapat dinikmati oleh manusia. Amin 


Ev. Ariston Napitupulu S.Th

Share:
Komentar

Berita Terkini