Selamat Datang di MediaPendampingNews.Com ➤ Cepat - Akurat - Terpercaya ➤ Semua Wartawan MediaPendampingNews.Com dilengkapi dengan ID Card Wartawan.



Renungan Minggu : Memberi Kado Untuk Tuhan Nats: Lukas 15:1-7

Editor: MediaPendampingNews.com author photo

 


MPnews, Medan  -  Setiap orang pasti tahu yang namanya kado(hadiah), dimana ketika seseorang memberikan hadiah, maka orang yang menerima tersebut akan merasa sangat senang dan bahagia jika orang tersebut menerima kado atau hadiah. Begitu juga dengan kita, kita pasti akan sangat senang jika ada seseorang yang memberikan kado kepada kita. Kita sebagai orang percaya juga dapat memberikan kado kepada Tuhan karena kita adalah sahabatNya(Yohanes 15:15), anakNya(Matius 5:45). Ayat nats menceritakan dimana ketika Yesus dalam pelayanan dan sedang berdiskusi dengan beberapa orang, dan diantarannya ada orang berdosa, pemungut cukai, dan orang Farisi. Kita dapat melihat kesimpulan dari pada cerita ini adalah sukacita yang besar yang terjadi di sorga, dimana telah terjadi sesuatu yaitu kembalinya orang terhilang dan bertobat. Jadi ini adalah salah satu kado yang sangat Tuhan senangi bahkan disorga, ketika terjadi kembalinya domba yang hilang atau terjadinya pertobatan. Kita akan belajar dari ayat ini bagaimana cara kita agar kita memberikan kado yang terbaik dalam hidup kita bagi Tuhan. 


1. Perhatikan jalan kita, jangan tersesat hingga membuat kita tidak dapat kembali(Lukas 15:4-5).

Ayat ini menceritakan dengan jelas mengatakan bahwa ada 100 ekor domba dan ada 1 domba yang terhilang. Namun kita melihat ada kalimat “kalau ia telah menemukannya”. Kata “kalau” disana dapat diartikan belum tentu dapat ditemukan. Artinya jika domba tersebut semakin jauh  tersesatnya maka sebenarnya tidak akan dapat ditemukan, namun dalam ayat ini, domba tersebut dapat ditemukan. Artinya sebagai orang percaya yang mengikut Yesus, bisa saja terhilang dari barisan atau jalurnya Tuhan. Pertanyaannya adalah apakah kita tersesat semakin jauh atau kembali semakin mendekat. Ada banyak orang percaya pada jaman sekarang tidak menyadari, bahkan mungkin disadari bahwa kita sudah semakin jauh daripada Tuhan. Banyak hal-hal yang membuat kita jauh daripada Tuhan, bahkan kita dapat kehilangan fokus dalam panggilan kita sebagai orang percaya dikarenakan ada yang lebih menarik sehingga membuat kita lari dari jalur yang Tuhan kehendaki untuk kita lalui. Jadi mari kita renungkan apa yang membuat kita semakin tersesat, apakah itu harta, nafsu jahat, jabatan, zona nyaman, dan lain-lain. Oleh sebab itu sudah seharusnya bagi kita sebagai orang percaya untuk memperhatikan langkah kita, sudah dimanakah kita sekarang, apakah kita semakin dekat dengan Tuhan, atau kita semakin jauh daripadaNya. Jadi salah satu kado yang terbaik yang dapat kita berikan kepada Tuhan adalah kita semakin dekat dengan Tuhan dengan terus memperhatikan jalan kita agar kita tidak tersesat dan semakin terhilang.


2. Berserah penuh kepada Tuhan tanpa ada pemberontakan (Lukas 15:5).

Salah satu kado yang terbaik yang kita dapat berikan kepada Tuhan lewat hidup kita adalah keberserahaan penuh dengan total kepada Tuhan. Ayat 5 mengatakan dalam “ia meletakannya di atas bahunya”, ini menunjukan bahwa domba tersebut jika sudah ditemukan maka dibutuhkan penyerahan total, tanpa ada pemberontakan untuk dibawa kembali. Ketika domba tersebut di ditemukan dan diletakan diatas bahu, dan jika domba tersebut tidak menurut atau memberontak, maka dia akan gelisah dan meronta-ronta untuk dilepaskan dari bahu gembala tersebut.  Artinya sebagai orang percaya ketika Tuhan membimbing kehidupan kita, jangan ada kata pemberontakan. Seringkali kita masih melakukan hal yang demikian didalam kehidupan kita, dimana ada sifat yang menunjukan kita memberontak untuk membenarkan apa yang diri kita rasakan benar, daripada kebenaran firman Tuhan yang harus kita nyatakan. Seringkali kita tidak menyadari bahwa apa yang kita lakukan adalah sesuatu yang tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan, dimana itu menunjukan bahwa kita tidak mau di bimbing oleh Tuhan lewat firmanNya. Oleh sebab itu ketika kita menyadari bahwa kita telah semakin jauh tersesat, pastikan kita mau berserah penuh kepada Tuhan, dengan taat dan tulus hati dalam melakukan kehendakNya. 


3. Pertobatan terjadi(Lukas 15:7).

Dalam bahasa Indonesia, pertobatan diartikan adalah “kita sadar dan menyesal akan perbuatan-perbuatan yang salah yang tidak benar dimata Tuhan dan kita berniat mengaku dosa kita dihadapan Tuhan, dan tidak mengulanginya kembali”. Ini adalah salah satu kado yang terbaik yang dapat kita berikan kepada Tuhan, yaitu pertobatan terus terjadi dalam hidup kita  Dalam ayat 7, mengatakan bahwa ada sukacita besar ketika terjadi pertobatan. Artinya Tuhan sangat bergembira ketika ada seseorang yang bertobat dan kembali kejalur yang seharunya kita jalani didalam Tuhan. Domba tersebut sebenarnya walaupun sudah ditemukan, namun bisa saja suatu saat dapat terhilang kembali dan tersesat jika tidak benar-benar bertobat. Maka dari itu orang percaya seharusnya memiliki kehidupan yang dimana pertobatan demi pertobatan harus terjadi dalam kehidupan kita didalam Tuhan. Jadi pertobatan adalah salah satu kado yang terbaik yang dapat kita berikan kepada Tuhan, karena pertobatan adalah salah satu cara agar kita tidak semakin jauh dan tersesat daripada Tuhan. Sering kita melihat bahwa kita belum bertobat dari hal-hal tertentu, sifat, karakter, pola hidup dan sebagainya, yang dimana kita tidak semakin dekat dengan Tuhan dan tidak menggambarkan bahwa kita adalah sahabat-sahabat, atau anak-anak Tuhan. Oleh sebab itu pastikan kita terus mengalami pertobatan menuju kesempurnaan didalam Tuhan(Ibrani 12:2), karena pertobatan adalah salah satu kado yang terbaik yang dapat kita berikan kepada Tuhan dan sangat Tuhan senangi dengan sukacita besar disorga.


Kesimpulan: Jadi jangan pernah berpikir kita dapat memberikan kado yang terbaik kepada Tuhan lewat hidup kita dengan banyaknya persembahan, sibuk pelayanan, rajin berdoa dan sebagainya. Jadi jelas bahwa kita dapat memberikan kado yang terbaik kepada Tuhan lewat hidup kita dengan terus memperhatikan langkah kita agar kita tidak tersesat, dengan berserah penuh kepada Tuhan. Oleh sebab itu pastikan pertobatan demi pertobatan terjadi dalam hidup kita, karena itu akan mempengaruhi pertumbuhan kehidupan rohani kita, sehingga berdampak kepada karakter kita dalam pelayanan, berdoa, memberi dan sebagainya. Amin 

Ev. Ariston Napitupulu. S.Th

Share:
Komentar

Berita Terkini