MPnews.Medan - Panggilan didalam Tuhan sebagai orang percaya, haruslah kita sadari dengan tidak hanya sekedar mengkuti saja, tetapi juga melakukan kehendak Allah. Ada banyak banyak orang percaya menyadari akan panggilannya, tapi sulit untuk melakukan kehendak Allah, kemungkinan dikarenakan kesibukan, jabatan, keadaan, dan situasi kita, sehingga membuat kita cenderung sulit dan tidak mau melakukan kehendak Allah. Kebanyakan orang jaman sekarang berpikir bahwa beribadah, ikut persekutuan, pelayanan kesana kemari sudah cukup dalam melakukan kehendak Allah, padahal panggilan kita sudah jelas dalam Matius 28:19-20, dan ayat ini tidak khusus untuk para peklayan, pendeta saja, tetapi kepada seluruh manusia sebagai orang percaya. Oleh sebab itu pastikan kita melengkapi diri kita dengan baik dan benar, agar kita mampu menggenapi panggilanNya. Lalu bagaimana kita melengkapi panggilan kita sebagai orang percaya?
1. Memposisikan diri kita secara khusus pada Tuhan. 1 Petrus 2:9a.
Kata “terpilih” disini menjelaskan bahwa Tuhan mengkhususkan orang-orang percaya dalam panggilannya, karena kita adalah orang-orang yang Tuhan pilih secara “langsung”. Artinya kita harus sadari bahwa Tuhan dalam memilih kita dengan panggilan khusus untuk melanjutkan perbuatan-perbuatan yang besar yang Tuhan Yesus Kristus telah lakukan. Artinya juga setiap orang percaya dapat melakukan hal-hal yang besar yang Tuhan Yesus telah lakukan, dan bahkan sebenarnya kita juga bisa “lebih besar” lagi melakukan perbuatan-perbuatan seperti yang Tuhan Yesus lakukan(Yohanes 14:12-14). Oleh sebab itu pastikan kita menyadari bahwa kita adalah orang-orang percaya yang dikhususkan Tuhan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang besar, yang artinya hidup orang percaya tidak hanya melakukan rutinitas keseharian, tetapi ada panggilan khusus yang harus kita genapi dalam kehidupan kita sebagai orang percaya(Matius 28:19-20.
2. Mendasari diri dengan kasih Allah. 1 Petrus 2:10.
Ini yang mendasari kenapa kita menjadi orang-orang percaya yang dikhususkan dan menjadi orang-orang yang terpilih, yaitu didasari oleh Kasih Allah. Artinya kita sebagai orang percaya harus memiliki dasar yang kuat dalam menggenapi panggilan Allah dengan memiliki dasar kasih yang telah Allah berikan kepada kita untuk kita berikan juga kepada orang lain. Artinya bahwa kekuatan kasih yang daripada Allah akan memampukan kita untuk menggenapi panggilan kita dalam melakukan perbuatan-perbuatan yang besar yang akan kita lakukan. Oleh sebab itu pastikan kita menyadari dan memiliki kasih daripada Allah kita, atas pengorbananNya diatas kayu salib.
3. Berani keluar dari zona nyaman. 1 Petrus 2:9b.
Ini yang Tuhan Yesus dalam melakukan perbuatan-perbuatan yang besar agar kita diselamatkan dan menjadi orang-orang yang terpilih dalam panggilan kita, yaitu mengosongkan diriNya(Filipi 2:7) atau keluar dari zona nyaman. Kata “mengosongkan” kan disini menunjukan Tuhan Yesus sebagai Allah tidak kawatir akan StatusNya, PosisiNya, KekuasaanNya, bahkan sekalipun Dia direndahkan serendah-rendahnya, tetapi StatusNya, PosisiNya, dan KekuasaanNya tidak pernah hilang karena Dia berhasil menggenapi Panggilannya sebagai Jurus Selamat dunia. Artinya disini kita sebagai orang-orang yang terpilih seharusnya tidak kawatir akan hal apapun termasuk posisi kita, keadaan kita, bahkan situasi kita hilang oleh karena melakukan perbuatan-perbuatan yang besar dalam menggenapi panggilan kita. oleh sebab jangan takut untuk keluar dari zona nyaman kita, karena apa yang kita lakukan itu semua menunjukan bahwa kita adalah orang-orang yang terpilih dan imamat yang rajani.
Kesimpulan: Jadi jelas bahwa orang-orang percaya harus menyadari dirinya adalah orang-orang yang terpilih dan imamat yang rajani, untuk melakukan perbuatan-perbuatan dan untuk menggenapi panggilan masing-masing kita, baik siapapun status kita, jabatan, keadaan, dan situasi kita. Oleh sebab itu pastikan iman kita dalam melakukan kehendak Allah didasari oleh Kasih Allah yang besar atas kita, sehingga kita juga tidak takut dan berani keluar dari zona nyaman kita untuk menggeapi panggilan Allah. Amin
Ev. Ariston Napitupulu S.Th