MPnews. Medan - Kol 1:19-22=>Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia,
dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah *Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus*.
Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
sekarang *diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya*, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.
▪︎ *Kematian Yesuslah yang telah menebus kita.*
▪︎ Kalimat *"oleh kematian-Nya"* diulang berkali-kali dalam Alkitab.
▪︎ Kita telah ditebus, dibenarkan, dan telah menerima kehidupan baru *"oleh kematian-Nya"
▪︎ Jika darah Yesus tertumpah tanpa kematian-Nya, maka *kita tidak akan memiliki penebusan*.
▪︎ Kematian-Nyalah yang membuat ini menjadi sesuatu yang berbeda.
▪︎ Kita dapat mengatakan bahwa *darah adalah buktinya, atau “alat pembayaran yang sah” dari sorga.*
▪︎ Kita dapat melihat, sebuah kertas yang dicetak dengan tulisan "seratus ribu rupiah", tidak akan laku untuk membeli bensin seharga itu.
▪︎ Yang menyebabkan kita dapat mengisi bensin dengan lembaran kertas itu karena kertas (uang) itu *dijamin oleh pemerintah*.
▪︎ Pemerintah Indonesia menjamin uang tersebut.
▪︎ *Darah Yesus adalah "alat pembayaran yang sah" dari sorga.*
▪︎ *Kita tidak akan mendapatkan apapun dari sorga kecuali dengan darah Yesus*.
▪︎ Kerja keras kita, atau agama kita tidak dapat diterima di sorga.
▪︎ Tidak ada yang dapat ditawarkan kepada Allah untuk memperoleh keselamatan *kecuali dengan darah Yesus.*
▪︎ Jikalau kita mengabaikan "alat pembayaran yang sah" ini *sama saja kita mengatakan bahwa kematian-Nya tidak berharga*.
▪︎ *Jaminan yang ada di belakang darah itu adalah kematian Yesus!*.
▪︎ Alkitab berkata “dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan”.
Ibr 9:22=>
Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan *tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan*.
▪︎ *Tanpa iman kepada darah Yesus, kita tidak memiliki alat pembayaran yang sah*.
▪︎ Jika, umpamanya, *kita percaya kepada darah Yesus, semua harta di sorga tersedia bagi kita*.
▪︎ Ketika Yesus mati, banyak darah yang tertumpah, maka seniman-seniman Kristen telah menggambarkan penyaliban lebih sering dari semua kisah Alkitab yang ada.
▪︎ Tetapi penggambaran itu telah memberikan kita gambaran yang buram dari apa yang sebenarnya terjadi.
▪︎ Sering kali seniman/pelukis menggambarkan tubuh Yesus yang dinodai oleh darah dari bilurnya.
▪︎ *Kenyataan yang ada jauh lebih mengerikan*.
▪︎ Korban dari penyaliban akan *digantung dengan kaki tidak menyentuh tanah, sehingga tubuh itu akan berputar sedikit*.
▪︎ Dua prajurit akan memukuli si korban.
▪︎ Tubuh Yesus seperti ladang yang dibajak sesudah Ia dipukul dan disiksa.
▪︎ "Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya".
Yes 53:2=>
Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. *Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya.*
▪︎ *Darah yang mengalir dari mahkota duri dan dari luka yang terbuka menutupinya.*
▪︎ Kita seringkali mengutip ayat: *"Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh"* (1 Ptr 2:24b).
1 Ptr 2:24=>
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur- bilur-Nya kamu telah sembuh.
▪︎ Supaya lebih akurat lagi, *seharusnya ini diterjemahkan "oleh bilur-Nya"* (sesuai naskah bahasa asli Yunani yang menulis dalam bentuk tunggal, juga dalam Terjemahan lama).
▪︎ Kita dapat melihat bahwa meskipun pemukulan terhadap Yesus menimbulkan banyak bilur, sebenarnya itu *kelihatan sebagai satu bilur saja*.
▪︎ *Seluruh tubuhnya dipenuhi oleh satu luka yang besar.*
▪︎ *Yesus adalah pengorbanan darah*.
▪︎ Salib itu menjadi kutuk bagi-Nya.
Gal 3:13=>
Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: *"Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"*.
▪︎ Tetapi, *apa yang menjadi kutuk bagi-Nya, adalah berkat bagi kita.*
▪︎ Kutuk yang terbesar menjadi berkat yang terbesar.
▪︎ Karena Yesus Kristus yang mengalami hukuman *"gantung pada kayu" itu bangkit*, maka makna salib yang negatif itu berubah menjadi lambang kemenangan.
▪︎ Itulah kemenangan Yesus Kristus dan umat-Nya yang percaya kepada-Nya.
▪︎ Seperti selembar uang bertuliskan kata "alat pembayaran yang sah" memungkinkan kita untuk membeli barang-barang, dengan cara yang sama, *darah Yesus memberikan kita suatu kedudukan yang sah di hadapan Allah*.
▪︎ Melalui "alat pembayaran yang sah" dari sorga, *kita memiliki hak untuk mendekati Allah Bapa dan kekayaan-Nya. ( MP Torang S )